“Bila dalam doa masih meminta masuk surga atau terhindar dari neraka maka berarti kita masih meminta makhluk ciptaanNya”.
Oleh: H. Derajat*
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَاٰلِهِ مَعَ التَّسْلِيْمِ وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ فِى تَحْصِيْلِ الْعِنَايَةِ الْعَآمَّةِ وَالْهِدَايَةِ التَّآمَّةِ، آمِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ ۞
Bismillâhirrahmânirrahîm
Al-hamdu lillâh wash-shalâtu wassalâmu ‘alâ Muhammadin wa âlihî ma’at taslîmi wabihî nasta’înu fî tahshîlil ‘inâyatil ‘âmmati wal-hidâyatit tâmmah, âmîn yâ Rabbal ‘âlamîn.
“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, kepadaNya kami memohon pertolongan dalam mencapai inayahNya yang umum dan petunjukNya yang sempurna, âmîn yâ Rabbal ‘âlamîn“.
Sahl bin Sa’ad radhiyallãhu ‘anhu menuturkan bahwa Rasulullah shallallãhu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَتَانِيْ جِبْرِيْلُ، فَقَالَ : يَا مُحَمَّدُ عِشْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ مَيِّتٌ، وَأَحْبِبْ مَا شِئْتَ، فَإِنَّكَ مُفَارِقُهُ، وَاعْمَلْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ مَجْزِيٌّ بِهِ، وَاعْلَمْ أَنَّ شَرَفَ الْمُؤْمِنِ قِيَامُهُ بِاللَّيْلِ، وَعِزَّهُ اِسْتِغْنَاؤُهُ عَنِ النَّاسِ
“Jibril ‘alaihis salãm pernah datang kepadaku seraya berkata, ‘Hai Muhammad! Hiduplah sesukamu, sesungguhnya engkau akan menjadi mayit. Cintailah siapa saja yang engkau senangi, sesungguhnya engkau pasti akan berpisah dengannya. Dan beramalah semaumu, sesungguhnya engkau akan menuai balasannya. Dan ketahuilah bahwa kemuliaan seorang mukmin terletak pada salat malam dan kehormatannya adalah rasa kecukupan dari manusia.’”
Untuk menjawab jalan menuju kemuliaan sebagai manusia Khalifah Allah di dunia ini maka jawabnya telah disampaikan oleh Abah Setu yang bernama asli KH. Ir Asep Setiawan, seorang guru Tarekat murid dari Abah Anom Suralaya berikut ini:
Di dalam keadaan yang penuh gonjang ganjing dengan serangan kepada pikiran dan hati kita berupa isue kehancuran ekonomi, isue perang, isue kiamat yang segera datang, issue virus yang segera menyerang akibat teori konspirasi untuk melaksanakan program depopulasi dari para iblis-iblis penjual vaksin, belum lagi rusaknya pemikiran anak-anak keturunan kita akibat ketergantungan medsos maka menyandarkan dan memohon agar Allah selalu dekat dengan kita adalah cara terbaik, utama dan mulia sebagaimana yang diterangkan Abah Setu di atas.
Abah Setu memberikan solusi terbaik dengan mengungkapkan sebuah kalimat yang diambil dari penggalan Surah Ali ‘Imrãn ayat 173 sebagai sandaran bagi Umat Muhammad SAW agar menjadi umat yang mulia dan dekat dengan Allah.
حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ
Hasbunallãh wa ni’mal wakîlu ni’mal maulã wa ni’man nashîr
Artinya: “Cukuplah Allah menjadi penolong kami, dan Allah adalah sebaik-baiknya pelindung.”
Ada pula versi pendek yang sering disebutkan yakni ḫasbunallãhu wa ni’mal-wakîlu. Kalimat tersebut juga merupakan penggalan Al-Qur’an dalam surat Ali ‘Imrãn ayat 173:
اَلَّذِيْنَ قَالَ لَهُمُ النَّاسُ اِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُوْا لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ اِيْمَانًاۖ وَّقَالُوْا حَسْبُنَا اللّٰهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ ۞
Alladzîna qãla lahumun nãsu innan nãsa qad jama’û lakum fakhshawhum fazãdahum îmãnaw wa qãlû hasbunallãhu wa ni’mal wakîlu.
“(Yaitu) orang-orang (yang menaati Allah dan Rasul) yang saat ada orang-orang mengatakan kepadanya, ‘Orang-orang (Quraisy) telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka,’ ternyata (ucapan) itu menambah (kuat) iman mereka dan mereka menjawab, ‘Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung’.”
Jadilah Pandawa yang dalam hidupnya hanya meminta Krisna, dan janganlah menjadi Kurawa yang meminta senjata dan Pasukan Krisna.
Mukmin sejati hanya meminta Allah, Allah, Allah saja, sebagai permohonan tunggal sebagaimana Surat Al-Ikhlas ayat 1:
قُلْ هُوَ اللّٰهُ أَحَدٌ ۞
“Katakanlah, Dia-lah Allah Yang Ahad”
“Katakanlah (wahai Muhammad), sampaikanlah kepada umatmu, bahwasanya Dialah Allah ﷻ Yang Esa, Dia ﷻ yang sempurna sifat-sifat dan nama-Nya, tiada sembahan selain-Nya”.
Surga, Neraka, kesulitan hidup, anak istri, harta benda, seluruh manusia, binatang ternak apapun yang kita anggap bisa memberikan kebahagiaan kepada kita hanyalah makhluk ciptaanNya saja, tidak lebih dari itu dan bukan tujuan akhir kehidupan kita. So, marilah kita meminta Allah, Allah, Allah saja dalam tiap helaan nafas kita.
Dari Allah, Bersama Allah, menuju Allah, inilah sejatinya perjalanan hidup kita.
Semoga Allah merahmati, memberkahi, menyelamatkan kita dari keburukan yang ditimbulkan makhluk-makhlukNya. Ãmîn yâ Rabbal ‘âlamîn.
___________
* Ketua Pasulukan Loka Gandasasmita