Mengapa Hati Kita Gelisah dan Susah?

Tafsir Tarekat Tasawuf

“Jika ada yang merasa do’anya tidak terkabul, merasa tidak nyaman dengan keadaannya, atau merasa dikhianati oleh orang-orang di sekelilingnya, maka bersyukurlah dan berdzikirlah kepada Allah sesegera mungkin”.

Oleh: H. Derajat*

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَاٰلِهِ مَعَ التَّسْلِيْمِ وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ فِى تَحْصِيْلِ الْعِنَايَةِ الْعَآمَّةِ وَالْهِدَايَةِ التَّآمَّةِ، آمِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ ۞

Bismillâhirrahmânirrahîm
Wasshalâtu wassalâmu ‘alâ Muhammadin wa âlihî ma’at taslîmi wabihî nasta’înu fî tahshîlil ‘inâyatil ‘âmmati wal-hidâyatit tâmmah, âmîn yâ Rabbal ‘âlamîn.

“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, kepadaNya kami memohon pertolongan dalam mencapai inayahNya yang umum dan petunjukNya yang sempurna, âmîn yâ Rabbal ‘âlamîn“.

Saudaraku yang dikasihi Allah, terkadang kita banyak berkeluh kesah yang ditimbulkan dari berbagai penyebab. Ada yang merasa do’a tidak terkabul, ada yang merasa tidak nyaman dengan keadaan yang dialami, mungkin juga merasa dikhianati oleh orang-orang di sekeliling dan berbagai penyebab lainnya.

Namun sebetulnya untuk menyelesaikan masalah tersebut kuncinya hanyalah bersyukur kepada Allah  terhadap apapun yang dialami/dijalani dan pendekatan diri kepada Allah sebagaimana yang diterangkan oleh Mursyid Tarekat Idrisiyyah Syaikhul Akbar Fathurahman berikut ini:

Maulana Syekh Fathurahman mengemukakan sebuah ayat Al Qur’an, Surat Thaha Ayat 124:

وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِى فَإِنَّ لَهُۥ مَعِيشَةً ضَنكًا وَنَحْشُرُهُۥ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ أَعْمَىٰ ۞

Wa man a’raḍha ‘an dzikrî fa inna lahû ma’îsyatan ḍangkaw wa naḥsyuruhû yaumal-qiyãmati a’mã

“Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta”.

Pada ayat ini Allah memberi peringatan dan ancaman bagi mereka yang berpaling dari petunjuk-Nya. Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatan-Ku dan enggan mengikuti petunjuk-Ku, maka sungguh dia akan mendapat balasan dengan menjalani kehidupan yang sempit sehingga selalu merasa kurang meski sudah memperoleh banyak rezeki di dunia, dan Kami akan mengumpulkannya kelak pada hari kiamat dalam keadaan buta sehingga tidak dapat meniti jalan ke surga.

Selanjutnya kami menyitir beberapa dalil Al-Quran maupun hadits untuk mencapai ketenangan bathin:

Dalam Al-Quran Surah Ar-Ra’d [13] ayat 28, Allah SWT berfirman:

ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللّٰهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللّٰهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ ۞

“Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.”

Kemudian dalam Surah Al-Fath [48]: ayat 4 juga telah difirmankan:

هُوَ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ السَّكِيْنَةَ فِيْ قُلُوْبِ الْمُؤْمِنِيْنَ لِيَزْدَادُوْٓا اِيْمَانًا مَّعَ اِيْمَانِهِمْۗ وَلِلّٰهِ جُنُوْدُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَكَانَ اللّٰهُ عَلِيْمًا حَكِيْمًاۙ ۞

“Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah.”

Dan dalam Surah Yunus [10] ayat 57:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ قَدْ جَآءَتْكُم مَّوْعِظَةٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَشِفَآءٌ لِّمَا فِى ٱلصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ ۞

“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Rabbmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.”

Adapun referensi Hadits yang dapat kami utarakan adalah sbb:

Hadits riwayat Imam Ahmad:

مَنْ أَرَادَ أَنْ تُطَيَّبَ نَفْسُهُ وَتُزَكَّى قَلْبُهُ فَلْيُكْثِرْ مِنْ ذِكْرِ اللهِ

Man arãda an tuthayyaba nafsuhu wa tuzakkã qalbuhû, fal-yuktsir min dzikrillãhi

“Barangsiapa yang ingin hatinya tenang dan bersih, hendaklah ia memperbanyak dzikir kepada Allah.”

Hadits riwayat Imam Muslim:

إِنَّ اللهَ لَا يَنْظُرُ إِلَى أَجْسَامِكُمْ وَلَا إِلَى صُوَرِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوْبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ

ِ”Sesungguhnya Allah tidak melihat pada bentuk rupa dan harta kalian, tetapi Dia melihat pada hati dan amalan kalian.”

Akhir risalah:

اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحُزْنِ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ 

Allãhumma innî a’ûdzu bika minal hammi wal-huzni wa a’ûdzu bika minal ‘ajzi wal-kasali wa a’ûdzu bika minal jubni wal-bukhli wa a’ûdzu bika min ghalabatid dayni wa qahrir rijãl

“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kesedihan dan kedukaan, kelemahan dan kemalasan, sifat bakhil dan penakut, lilitan hutang dan penindasan orang.”

Semoga Allah selalu menyayangi kita semua. Ãmîn yâ Rabbal ‘âlamîn.

___________

* Ketua Pasulukan Loka Gandasasmita

 

Tagged