“Kasih sayang Sidi Syaikh Ma’ruf al-Karkhi tanpa pamrih, tanpa pandang bulu, dan tanpa melihat tingkat keimanan dan ketaqwaan seseorang, meski hanya ditunjukkan dalam doa”.
Oleh: H. Derajat*
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَاٰلِهِ مَعَ التَّسْلِيْمِ وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ فِى تَحْصِيْلِ الْعِنَايَةِ الْعَآمَّةِ وَالْهِدَايَةِ التَّآمَّةِ، آمِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ
Bismillâhirrahmânirrahîm
Wasshalâtu wassalâmu ‘alâ Muhammadin wa âlihî ma’at taslîmi wabihî nasta’înu fî tahshîlil ‘inâyatil ‘âmmati wal-hidâyatit tâmmah, âmîn yâ Rabbal ‘âlamîn.
“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, kepadaNya kami memohon pertolongan dalam mencapai inayahNya yang umum dan petunjukNya yang sempurna, âmîn yâ Rabbal ‘âlamîn“.
Saudaraku yang disayangi Allah SWT. Inilah kisah kemuliaan Mursyid kami di Pasulukan Loka Gandasasmita yaitu Sidi Syaikh Makruf Al-Karkhi yang jauh dari rasa benci kepada orang lain. Kasih sayangnya mendahului rasa benci, beliau begitu lembut kepada umat manusia. Jangankan menghujat orang lain mendoakan keburukan pun beliau tidak mau.
Syaikh Makruf Al-Karkhi adalah seorang sufi Agung yang berpengaruh. Bernama lengkap Abu Mahfudz Ma’ruf bin Fairus Al-Karkhi. Sufi yang satu ini menetap di Baghdad, Irak, di masa kejayaan Harun Al Rasyid. Berasal dari Karkh daerah Persia, Iran dan mempunyai banyak murid. Salah satunya adalah Sidi Syaikh Sarry as-Saqathi seorang pewaris kesufian Gurunya. Beberapa kisah tentangnya menarik untuk disimak. Berikut adalah sebagian hikayat mengenai Sidi Syaikh Makruf Al-Kharkhi.
Al-kisah, pada suatu hari Ma’ruf berjalan bersama-sama muridnya. Di suatu tempat ia bertemu dengan serombongan anak muda yang sedang menuju ke Sungai Tigris. Di sepanjang perjalanan anak muda tersebut bernyanyi sambil mabuk menenggak miras. Melihat ulahnya, para murid menghendaki agar Sidi Syaikh Ma’ruf Al-Karkhi berdoa kepada Allah agar gerombolan anak muda mendapat balasan setimpal.
Desakan para murid itu akhirnya meluluhkan hati Sidi Syaikh Makruf Al-Karkhi Kemudian ia berdoa, “Ya Allah, sebagaimana engkau telah memberikan kepada mereka kebahagiaan di dunia, berikan pula kepada mereka kebahagiaan di akhirat nanti.”
Tentu saja doa ini membuat para muridnya kaget dan tidak mengerti. “ Mengapa berdoa seperti itu,” ujar salah satu muridnya. Sidi Syaikh Makruf Al-Karkhi pun kemudian menjawab. “Tunggulah sebentar, kalian akan mengetahui rahasianya.”
Aneh bin ajaib. Sesaat kemudian para pemuda berbalik dan melihat ke arah Sidi Ma’ruf. Mereka kemudian memecahkan botol-botol anggur yang sedang mereka minum. Dengan gemetar mereka menjatuhkan diri di depan Ma’ruf dan menyakatan bertobat. Lalu kata Syekh Ma’ruf kepada muridnya, “Kalian saksikan, betapa doa kalian akan dikabulkan tanpa membenamkan rasa kebencian dan mencelakakan seorang pun pun juga.”
Salah satu muridnya yang terkenal, Sidi Syaikh Sarri as-Saqathi berkisah. Pada suatu hari perayaan aku melihat Guruku Sidi Syaikh Ma’ruf Al-Karkhi tengah memunguti biji-biji kurma. “Apa yang sedang engkau lakukan?” Tanya Sidi Sarri. Sidi Makrufpun menjawab, “Aku melihat seorang anak menangis. Aku bertanya kepadanya mengapa menangis. Lalu anak tersebut menjawab bahwa dirinya anak yatim piatu. Anak itu berkata bahwa teman-temannya mendapatkan kacang sedangkan dirinya tidak. Lalu akupun memunguti biji-biji kurma ini. Aku akan menjualnya, hasilnya akan aku belikan kacang untuk anak itu, agar ia dapat kembali riang dan bermain bersama anak-anak lain.”
Mendengar jawaban itu akupun berkata “Biarkan aku yang mengurusnya.”. Lalu akupun membawa anak itu, membelikannya kacang dan pakaian. Anak itu terlihat sangat senang. Tiba-tiba aku merasakan sesuatu yang luar biasa. Ada seberkas sinar menerangi hatiku. Mulai saat itu, akupun berubah.
Demikian kisah Sayyidi Syaikh Makruf Al-Karhi yang menitikberatkan akan akhlaq yang luhur baik dalam perbuatan maupun dalam hati. Semoga kita mendapat madad dari beliau. Ãmîn yâ Rabbal ‘âlamîn.
Diambil dari kitab Jami’ Karamatil Auliya’ karya Sayyidi Yusuf Ismail Nabhani R.A.
__________
* Ketua Pasulukan Loka Gandasasmita